KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN
( MIFTAH THOHA ,tahun 2015 )
Nama :
NINDA AGUSTIN
Nim :
2173111029
Dosen Pengampu : Drs. Syamsul Arif,M.Pd.
Mata Kuliah :
KEPEMIMPINAN
PROGRAM S1 PENDIDIKAN BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017/2018
EXCECUTIVE
SUMMARY
Didalam buku
yang saya analisis berjudul Kepemimpinan dalam Manajemen karya Miftah Thoha
kepemimpinan selalu memberikan kesan yang menarik. Topik ini memberikan daya
tarik yang kuat pada setiap orang, literatur-literatur tentang kepemimpinan
senantiasa memberikan penjelasan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap
dan gaya yang sesuai dengan situasi kepemimpinan dan sayarat-syarat menjadi
pemimpin yang baik. Buku ini juga bertujuan untuk memberikan uraian mengenai
hal-hal yang baik tentang kepemimpinan.
Suatu
organisasi akan berhasil atau bahkan gagal
sebagian besar ditentukan oleh seorang pemimpinnya. Ada yang
mengungkapkan bahwa pemimpin lah yang bertanggung jawab atas kegagalan
pelaksanaan suatu pekerjaan, merupakan ungkapan uang mendudukkan posisi
pemimpin dalam suatu organisasi pada
posisi yang terpenting.
Pemimpin
digambarkan sebagai pengembala dan setiap pengembala akan ditanyakan tentang
perilaku pengembalanya. Ungkapan ini membuktikan bahwa seorang pemimpin apapun
wujudnya , dimana pun letaknya akan selalu mempunyai beban untuk
mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Kepemimpinan kadangkala diartikan
sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuat keputusan. Ada juga yang mengartikan
sebagai suatu inisiatif untuk bertindak menghasilkan suatu pola yang konsisten
dalam rangka mencari jalan keluar dari suatu permasalahan. Kepemimpinan seringkali
dipertanyakan oleh orang-orang apa bedanya dengan manajemen demikian pula
dengan pemimpin dan manajer. Konsep kepemimpinan dan kekuasaan sebagai
terjemahan dari power telah
menurunkan suatu minat yang menarik untuk senantiasa berdiskusi sepanjang
evolusi pertumbuhan manajemen
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kepada Tuhan yang MahaEsa yang telah senantiasa
memberkati dalam menyelesaikan Critical Book Report (CBR), adapun tugas
ini dikerjakan untuk memenuhi mata kuliah Kepemimpinan. Saya telah menyusun CBR
ini dengan sebaik-baiknya tetapi mungkin masih ada kekurangan-kekurangan untuk
mencapai kesempurnaan. Saya selaku penulis menerima berbagai kritik yang
sifatnya membangun agar CBR ini menjadi lebih baik lagi.
Selanjutnya,
saya berharap semoga CBR ini bisa memberikan manfaat serta menambah wawasan
bagi para pembaca. Semoga CBR ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kata-kata yang kurang
berkenan.
Medan,
11 Oktober 2017
NINDA
AGUSTIN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB. I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
A. Rasionalisasi
pentingnya CBR............................................................................................. 1
B. Tujuan
penulisan CBR.............................................................................................................. 1
C. Manfaat CBR................................................................................................................................... 1
D. Identitas
buku yang di review............................................................................................. 2
BAB. II RINGKASAN ISI BUKU.............................................................................. 3
A. Bab I..................................................................................................................................................... 3
B. Bab II................................................................................................................................................... 3
C. Bab III.................................................................................................................................................. 4
D. Bab IV.................................................................................................................................................. 5
E. Bab V................................................................................................................................................... 6
F. Bab VI.................................................................................................................................................. 7
G. Bab VII................................................................................................................................................ 8
H. Bab VIII.............................................................................................................................................. 9
BAB. III PEMBAHASAN.......................................................................................... 11
A. Pembahasan
Isi Buku.............................................................................................................. 11
B. Kelebihan
dan Kekurangan Buku.................................................................................... 16
BAB. IV PENUTUP................................................................................................... 18
A. Kesimpulan.................................................................................................................................... 18
B. Rekomendasi................................................................................................................................ 18
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................................. 19
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Rasionalisasi
Pentingnya CBR
Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat
menguji kemampuan dalam meringkas dan menganalisi sebuah buku serta
membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang lain, mengenal dan memberi
nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis
Seringkali kita bingung memilih buku
referensi untuk kita baca dan pahami, terkadang
kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum
memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu
penulis membuat CBR Kepemimpinan ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih
buku referensi terkhusus pada pokok bahasa tentang kepemimpinan
B.
Tujuan Penulisan CBR
Mengkritisi atau membandingkan sebuah buku
tentang kepemimpinan serta membandingkan dengan dua buku yang berbeda dengan
topik yang sama. Yang dibandingkan dalam buku tersebut yaitu kelengkapan
pembahasannya, keterkaitan antar babnya, dan kelemahan dan kelebihan pada
buku-buku yang dianalisis.
C.
Manfaat CBR
Manfaat yang dapat kita simpulkan pada hal
diatas ialah:
i. Menambah
wawasan pengetahuan tentang pengertian kepemimpinan, ciri-ciri kepemimpinan,
teori-teori kepemimpinan dan lainnya.
ii. Mempermudah
pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di lengkapi dengan
ringkasan buku , pembahasan isi buku,
serta kekurangan dan kelebihan buku tersebut.
iii. Melatih
siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas buku-buku yang
dianalisis tersebut.
D.
Identitas
buku yang direview
Identitas buku yang akan saya analisis/riview adalah:
1. Judul buku :
KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN
2. Edisi : Ke-18
3. Pengarang :
Miftah Thoha
4. Kota terbit :
Jakarta
5. Tahun terbit : 2015
6. Penerbit : Rajawali Pers
7. Tebal buku :
135 halaman
8. ISBN : 979-421-018-8
BAB II
RINGKASAN
ISI BUKU
A.
BAB I
(pendahuluan)
-
B. BAB II (Leadership dan Management)
Perbedaan Leadership dan Management, management
adalah suatu proses pencapaian tujuan organuisasi lewat usaha orang-orang lain.
Manajer itu dapat diterapkan pada setiap organisasi, apakah organisasi
perusahaan, pendidikan, rumah sakit, organisasi politik, dan bahkan keluarga.
Supaya dapat mencapai tujuan organisasi harus melewati suatu proses kegiatan
kepemimpinan. Kepemimpinan dan manajemen seringkali disamakan pengertiannya
oleh banyak orang, walaupun demikian antara keduanya terdapat perbedaan yang
penting untuk diketahui. Pada hakikatnya kepemimpinn mempunyai pengertian agak
luas dibandingkan dengan manajemen. Manajemen merupakan jenis pemikiran yang
khusus dari kepemimpinan didalam usahanya mencapai tujuan organisasi, kunci
perbedaan antara kedua konsep pemikiran ini terjadi setiap saat dan diamana pun
asalkan ada seseorang yang berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau
kelompok, tanpa mengindahkan bentuk alasannya. Dengan demikian kepemimpinan
bisa saja karena berusaha mencapai tujuan seseorang atau tujuan kelompok dan
itu bisa saja sama atau tidak selaras dengan tujuan organisasi. Seorang leader
atau pemimpin belum tentu seorang manajer, tetapi seorang manajer bisa
berperilaku sebagai serang leader atau pemimpin.
Peran manager, menurut Mintzberg ada 3
peran utama yang dimainkan oleh setiap manager dimanapun letah hierarkinya,
peranan-peranan itu antara lain Peranan Hubungan AntarPribadi, ada dua gambaran
umum yang dihubungkan dengan peran ini yaitu hal yang bertalian dengan status
dan otoritas manajer, dan hal-hal yang bertalian dengan pengembangan hubungan
antarpribadi. Peranan yang berhubungan dengan informasi, yaitu peranan
interpersonal diatas meletakkan manajer pada posisi yang unik dalam hal
mendapatkan informasi. Peranan Pembuat Keputusan, yaitu peran ini membuat
manager harus terlibat dalam suatu proses pembuatan strategi di dalam
organisasi yang dipimpinnya.
C.
BAB III
(Penemuan-penemuan Klasik Tentang Kepemimpinan)
Studi Iowa, usaha untuk
mempelajari kepemimpinan pada mulanya dilakukan pada tahun 1930 oleh Ronald
Lippitt dan Ralph. K. White dibawah pengarahan Kurt Lewin di Universitas Lowa.
Dalam penelitian ini klub hobi dari anak umur 10 tahun dibentuk, setiap klub
diminta memainkan tiga style kepemimpinan yaitu: kepemimpinan Otokratis,
bertindak sangat direktif selalu memberikan pengarahan dan tidak memberikan
kesempatan timbulnya partisipasi, kepemimpinan Demokratis yaitu mendorong
kelompok diskusi dan pembuat keputusan dan kepemimpinan semaunya sendiri yaitu
memberikan kebebasan yang mutlak pada kelompoknya sendiri.
Penemuan
Ohio,
pada tahun 1945 Biro penelitian bisnis dari Universitas Negeri Ohio melakukan
serangkaian penemuan dalam bidang kepemimpinan. Siuatu tim riset interdisipliner
mulai dari ahli psikologi, sosiologi dan ekonomi mengembangkan dan
mempergunakan Kuesioner Deskripsi perilaku pemimpin. Staf dari Ohio merumuskan
kepemimpinan itu sebagai suatu perilaku seorang individu ketika melakukan
kegiatan pengarahan suatu grup kerah pencapaian tujuan tertentu.
Studi
Kepemimpinan Michigan, pada saat yang hampir bersamaan dengan Universitas Ohio, kantor
riset dari Angkatan Laut mengadakan kontrak kerjasama dengan pusat Riset Survey
Universitas Michigan untuk melakukan suatu penelitian. Tujuan kerjasama
penelitian itu adalah untuk menentukan prinsip-prinsip produktivitas kelompk
dan kepuasan anggota kelompok yang diperoleh dari partisipasi mereka. untuk
mencapai tujuan ini maka tahun 1947 dilakukan penelitian di Newark, New Jersey,
pada perusahaan ansuransi Prudential. Hasil-hasil dari penemuan Prudential
telah banyak dikutip untuk membuktikan teori-teori hubungan kemanusiaan.
Penemuan ini kemudian banyak diikuti ratusan penemuan-penemuan berikutnya
dibidang yang luas pada pemerintah,
industri, rumah sakit dan oraganisasi lainnya.
D.
BAB IV
(Teori-Teori Kepemimpinan)
Teori Sifat,
teori awal
tentang sifat ini dapat ditelusuri pada zaman Yunani kuno dan zaman Roma. Pada
waktu itu orang percaya bahwa pemimpin itu dilahirkan bukannya dibuat, Teori
the great man menyatakan bahwa seorang yang dilahirkan sebagai pemimpin ia akan
menjadi pemimpin apakah ia mempunyai sifat atau tidak mempunyai sifat sebagai
pemimpin. Keith Davis merumuskan empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap
keberhasilan kepemimpinan organisasi yaitu, kecerdasan, kedewasaan dan
kekuasaan hubungan sosial, motivasi diri dan dorongan berprestasi dan
sikap-sikap hubungan kemanusiaan.
Teori
Kelompok, teori
ini beranggapan bahwa kelompok bisa mencapai tujuan-tujuannya, maka harus dapat
suatu pertukaran yang positif diantara pemimpin dan pengikutnya. Suatu contoh
penemuan Greene menyatakan bahwa ketika para bawahan tidak melaksanakan
pekerjaan secara baik, maka pemimpin cenderung menekankan pada struktur pengambilan
inisiatif (perilaku tugas). Barrow dalam study Laboratorium menekankan bahwa
produktivitas yang lebih besar terhadap gaya kepemimpinan dibandingkan dengan
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap produktivitas.
Teori
Situasional dan Model Kontijensi, tahun 1967 Fred Fiedler mengusulkan suatu
model berdasarkan situasi untuk efektivitas kepemimpinan konsep model ini
dituangkan dalam bukunya A Theoty of Leadership Effectiveness.
Model
Kepemimpinan Kontijensi dari Fiedler, model ini berisi tentang hubungan antara gaya
kepemimpinan dengan situasi yang menyenangkan. Adapun situasi yang menyenangkan
itu diterangkan dalam hubungan dimensi- dimensi empiris yaitu, hubungan
pemimpin anggota, derajat dari struktur tugas dan posisi kekuasaan pemimpin.
Teori Jalan
Kecil-Tujuan (path goal theory), secara pokok teori path-goal berusaha untuk
menjelaskan pengaruh perilaku pemimpin terhadap motivasi kepuasan dan
pelaksanaan pekerjaan bawahannya. Teori path-goal versi house memasukkan empat
tipe atau gaya utama kepemimpinan yaitu kepemimpinan derectif, kepemimpinan
yang mendukung, kepemimpinan partisipatif dan kepemimpinan yang berorientasi
pada prestasi.
Pendekatan Social Learning dalam kepemimpinan, aplikasi
dari kepemimpinan ini secara lebih spesifik ialah bawahan secara aktif ikut
terlibat dalam proses kegiatan organisasi dan bersama-sama dengan pimpinan
memusatkan pada perilaku sendiri dan perilaku lainnya. Contoh pendekatan ini
adalah pemimpin lebih mengetahui dengan variable-variable mikro dan makro,
pemimpin bekerjasama dengan bawahannya, pemimpin bersama-sama dengan bawahannya
menemukan cara-cara untuk mengatur dan menguatkan organisasi.
E.
BAB V (gaya
kepemimpinan)
Gaya
Kepemimpinan Kontinun, gaya ini klasik menurut Robert Tennenbaum ada dua bidang pengaruh
ekstream pertama, bidang pengaruh pimpinan kedua, bidang pengaruh kebebasan
bawahan. Ada beberapa model keputusan pemimpin yaitu, pemimpin membuat
keputusan dan memberi tahu bawahan, pemimpin menjual keputusan, pemimpin
memberikan pemikiran-pemikiran atau ide-ide, pemimpin memberikan keputusan,
pemimpin meemberikan persoalan.
Gaya
Managerial Grid, gaya kepemimpinan ini antara lain: manajer sedikit sekali usahanya
untuk memikirkan orang-orang yang bekerja dengannya, manajer mempunyai rasa
tanggung jawab yang tinggi, gaya kepemimpinan dari manager ini adalah rasa
tanggung jawab yang tinggi, manajer menjalankan tugasnya secara otokratis,
manager mempunyai sedikit pemikiran medium baik pada produksi maupun
orang-orang.
Tiga
Kepemimpinan dari Reddin, dipopulerkan oleh W.J REDDIN. Gaya ini dibedakan
menjadi dua yaitu gaya kepemimpinan efektif dan tidak efektif. Ada empat gaya
kepemimpinan efektif yaitu:eksekutif, pencinta pengembangan , otokratis
,birokrat. Dan ada empat gaya kepemimpinan tidak efektif yaitu: pencinta kompromi, missionary, otokrat dan
lari dari tugas.
Empat
sistem Manajemen dari Likert, dalam penelitiannya Linkert telah
mengembangkan suatu ide dan pendekatan yang penting untuk memahami prilaku
pemimpin. Likert merancang empat kepemimpinan dalam manajemen yaitu: manajer
dalam hal ini sangat otokratis, pemimpin dinamakan otokratis yang baik hati,
gaya kepemimpinan lebih dikenal dengan sebutan manager, oleh linkert sistem ini
dinamakan pemimpin yang bergaya kelompok (berpartisipatif).
F.
BAB VI
(Kepemimpinan Situasional)
Kepemimpinan ini menurut Harley dan Blanchard
adalah didasarkan pada saling berhubungan hal-hal berikut: jumlah petunjuk dan
pengarahan yang diberikan oleh pimpinan, jumlah dukungan sosioemosional yang
diberikan oleh pimpinan, tingkat kesiapan atau kematangan para pengikut dalam
melaksanakan fungsi dan tujuan tertentu.
Gaya Dasar
Kepemimpinan, dalam hubungannya dengan perilaku pimpinan ini ada dua hal yang
biasanya dilakukan oleh pemimpin kepada bawahan yaitu: perilaku pengarahan dan
perilaku mendukung
Perilaku
Gaya Dasar Kepemimpinan dalam Mengambil keputusan, perilaku
dasar pemimpin yang mendapat tanggapan para pengikutnya sewaktu pemimpin
tersebut melakukan proses pemecahan masalah dan pembuatan keputusan maka empat
dasar yang telah diuraikan diatas dapat
diaplikasikan dan diidentifikasikan dengan suatu proses pengambilan keputusan
tersebut.
Kematangan
Para Pengikut, kematangan dalam kepemimpinan situasional dapat dirumuskan sebagai
suatu kemampuan dan kemauan dari orang-orang untuk bertanggung jawab dalam
mengarahkan perilaku sendiri.
Gaya
Kepemimpinan, adalah suatu pola perilaku yang konsisten yang kita tunjukan dan
sebagai yang diketahui oleh pihak lain ketika kita berusaha mempengaruhi
kegiatan-kegiatan orang lain. Pola umum yang biasanya terlibat antara perilaku
yang berorientasi pada tugas atau perilaku hubungan atau beberapa kombinasi
dari keduanya, dua bentuk tugas ini dan hubungan yang merupakantitik pusat dari
konsep kepemimpinan situasional. Pemimpin yang berhasil adalah mereka yang bisa
menyesuaikan perilaku dirinya sesuai tuntutan dari keunikan lingkungannya.
Penyesuaian
Gaya,
penyesuaian gaya ini adalah suatu derajat perilaku pemimpin yang sesuai dengan
kehendak dari suatu lingkungan tertentu. Gaya ini dapat juga dinamakan keluwesan
gaya karena dengan mudah perilaku pemimpin tersebut menyesuaikan diri dengan
lingkungan tertentu. Jika seorang pemimpin yang mempunyai tingkat gaya yang
besar tidak efektif kalau gaya perilakunya tidak sesuai dengan tuntutan
situasi.
G.
BAB VII
(Kekuasaan Kepemimpinan)
Pengertian
Kekuasaan,
pelopor utama yang menggunakan istilah kekuasaan adalah sosiolog yang bernama
max weber. Ia merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemungkinan yang membuat
seorang aktor didalam suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk
melaksanakan keinginannya sendiri dan menghilangkan halangan. Walter Nord
merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran,
energi dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara
jelas dari tujuan lainnya.
Sumber dan
bentuk kekuasaan, Amitai etziomi membahas bahwa sumber dalam bentuk kekuasaan itu
ada dua yakni kekuasaan jabatan dan kekuasaan pribadi. Perbedaan keduanya ada
pada konsep kekuasaan itu sendiri sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi
perilaku, kekuasaan dapat diperoleh dari jabatan organisasi, pengaruh pribadi
atau keduanya. Meskipun kekuasaan dan jabatan merupakan hal yang penting dan
bermanfaat untuk menganalisa kekuasaan . French dan Raven membagi lima sumber
kekuasaan yakni Kekuasaan paksaan, kekuasaan legitimasi, kekuasaan keahlian,
kekuasaan penghargaan, kekuasaan referensi, kekuasaan informasi, kekuasaan
hubungan. Aplikasi sumber-sumber kekuasaan pada kepemimpinan situasional adalah
kekuasaan paksaan, kekuasaan hubungan, kekuasaan penghargaan, kekuasaan
legitimasi, kekuasaan referensi, kekuasaan informasi, kekuasaan keahlian.
Walaupun ketujuh sumber kekuasaan ini secara pontensial tersedia pada setiap
pemimpin sebagai sarana untuk meyakinkan atau mempengaruhi perilaku lain, akan
tetapi penting pula dicatat bahwa terdapat variasi perbedaan dalam kekuasaan.
H.
BAB VIII
(Konfilik dan Kepemimpinan)
Istilah konflik akan membawa suatu kesan
dalam pikiran seseorang bahwa dalam hal tertentu terdapat suatu pertikaian. Pertentangan
antara beberapa orang atau kelompok orang-orang, tidak adanya kerja sama,
perjuangan satu pihak untuk melawan pihak lainnya, atau suatu proses yang
berlawanan sebagaimana disadari bersama bahwa dalam diri seseorang itu biasanya
terdapat hal-hal berikut: sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan yang
bersaing, beraneka macam cara yang berbeda yang mendorong peran-peran dan
kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan, banyaknya bentuk halangan-halangan yang
bisa terjadi diantara dorongan dan tujuan, terdapat aspek-aspek yang positif
dan negatif.
Konflik
antar pribadi, terjadi jika ada dua orang atau lebih berinteraksi satu sama lain
dalam melaksanakan tugasnya. Johari Window salah satu kerangka yang semakin
terkenal untuk menganalisis dinamika interaksi antara diri seseorang dengan
orang lain. Berikut ringkasan empat sel dari Johari yaitu: membuka diri,
menutup diri, membutakan diri, tidak menemukan diri.
Strategi
pemecahan konflik, strategi dasar menurut hasilnya dapat disebut Sama-sama merugi
yaitu bahwa kedua pihak yang sedang konflik sama-sama merugi atau sama-sama
kehilangan, Kalah menang yaiu dalam situasi konflik akan berusaha untuk
memaksakan kekuatan untuk menang dan mengalahkan pihak lain, Sama-sama
beruntung strategi pemecahan konflik menang-menang ini barangkali sesuai dengan
keinginan-keinginan manusia dan organisasi.
Konflik
organisasi, ada empat sumber organisasi yaitu, Suatu situasi yang tidak
menunjukkan keseimbangan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, terdapatnya
sarana-sarana yang tidak seimbang, terdapatnya suatu persoalan yang tidak
selaras, timbulnya persepsi yang berbeda.
Strategi
pemecahan konflik dalam organisasi, secara tradisional pendekatan konflik dalam
organisasi dapat dilakukan secara sederhana dan optimistik. Pendekatan tersebut
dapat didasarkan atas asumsi-asumsi berikut: konflik pasti dapat dihindari,
konflik timbul karena adanya pemainnya yang menyebabkan konflik, kambing hitam
diterima sebagai suatu yang tidak dihindari. Menurut Louis Pondy dalam
mengatasi konflik ada meliputi 3 pendekatan yaitu: pendekatan tawar menawar,
pendekatan birokratis, pendekatan
sistim.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Pembahasan
Isi Buku
a.
Bab I
(Pendahuluan)
-
b.
Bab II (
Leadership dan Management)
Menurut buku yang saya review pada buku
Kepemimpinan dalam management menurut Miftah Thoha, kepemimpinan adalah kegiatan
untuk memengaruhi perilaku orang lain atau seni memengaruhi perilaku manusia
baik perorangan maupun kelompok . Menurut Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si. Ii
Sumantri,M.Ag dalam bukunya yang berjudul Kepemimpinan ia mengatakan bahwa
manajemen adalah Sedangkan menurut Dr. Kartino Kartono dalam bukunya yang
berjudul Pemimpin dan Kepemimpinan, ia menyebutan bahwa kepemimpinan adalah
cabang dari kelompom ilmu adminitrasi khususnya adminitrasi negara. Dan menurut
Prof. Dr. Sudarwan Danim dalam bukunya yang berjudul Kepemimpinan Pendidikan,
ia menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah setiap perbuatan yang dilakukan oleh
individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu
atau kelompok.
Jadi dari berbagai definisi yang mengemukakan
tentang Kepemimpinan dapat saya simpulkan bahwa Kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi dan memotivasi seseorang, pemimpin harus mempunyai sifat dan perbuatan
yang menjadikan dirinya panutan dan yang diikut bagi orang-orang yang
dipimpinnya untuk mencapai tujuan organisasi.
Didalam buku Miftah Thoha yang saya review
menjelaskan tentang pengertian management, Management merupakan suatu proses
pencapaian tujuan organisasi lewat usaha orang-orang. Sedangkan didalam buku
Dr.Kartini Kartono menjelaskan bahwa Management adalah penyelenggaraan usaha
penyusunan dan pencapaian hasil yang diinginkan dengan menggunakan upaya-upaya
kelompok, terdiri atas penggunaan bakat-bakat dan sumber daya manusia. Dan
menurut Prof. Dr. Sudarwan Danim management adalah proses perencanaan
pelaksanaan dan evaluasi . dan menurut Prof. Dr. Sondang P.Siagian,MPA dalam
bukunya yang berjudul Fungsi-Fungsi Manajemen yang mengatakan bahwa manajemen
adalah seni memproleh hasil melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang
lain.
Jadi dari berbagai definisi yang mengemukakan
tentang Management dapat saya simpulkan bahwa management adalah proses
perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi agar mencapai tujuan organisasi tertentu.
c.
Bab III
(Penemuan-Penemuan Klasik Tentang Kepemimpinan).
Pada buku yang saya analisis Kepemimpinan
Dalam Manajemen ini pada bab ini akan
menjelaskan perkembangan studi klasik dari kepemimpinan dibawah pengarahan Kurt
Lewin (Studi Iowa) usahanya mempunyai dampak yang panjang terhadap studi-studi
berikutnya. Kepemimpinan seperti ini cenderung memberikan perhatian individual
ketika memberikan pujian dan kritik , tetapi berusaha untuk lebih bersikap
impersonal dan berkawan dibandingkan dengan bermusuhan secara terbuka.
Sedangkan didalam buku prof.Dr.Sudarwan Danim yang berjudul Kepemimpinan
Pendidikan membahas Teori Kurt Lewin. Ia memimpin sekelompok penelitian ini
sesungguhnya merupakan sebuah studi awal, penelitian lanjutan yang lebih
spesifik telah berhasil mengidentifikasi jenis kepemimpinan utama yang sangat
berpengaruh bagi pengembangan teori kepemimpinan era berikutnya. Pada buku yang
saya analisi juga menjelaskan Teori Ohio studi ini memulai dengan premis bahwa
tidak ada kepuasan atas rumusan atau definisi kepemimpinan yang ada, tim Ohio telah mempelajari
kepemimpinan dengan tidak memperdulikan
rumusan-rumusan yang ada atau apakah hal tersebut efektif atau tidak efektif.
Pembahasan yang sama dengan buku Prof. Dr. Sudarwan Danim pada bukunya yang
berjudul Kepemimpinan Pendidikan didalamnya dijelaskan Studi Ohio dilakukan
untuk mengidentifikasi perilaku kepemimpinan yang sukses, penelitian itu
dilakukan pakar Ohio State University dan Michigan University, Pembahasan
keduanya sama pada masing-masing buku.
d.
Bab IV
(Teori-Teori Kepemimpinan)
Pada buku yang saya analisis teori
kepemimpinan terbagi menjadi beberapa macam yaitu teori sifat, teori kelompok,
teori situasional, teori jalan kecil. Teori sifat meganalisis tentang
kepemimpinan dimulai dengan memusatkan perhatian pada pemimpin itu sendiri.
teori kelompok beranggapan agar kelompok bisa mencapai tujuan-tujuannya dan
harus terdapat suatu pertukaran yang positif diantara pemimpin dan
pengikut-pengikutnya. Teori Situasional maksudnya kepemimpinan di kombinasikan
dengan situasi demi keberhasilan pelaksanaan kerja. Teori jalan kecil bertujuan
untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan dalam pelaksanaan kerja. Ada beberapa
buku yang menjelaskan beberapa teori kepemimpinan diantaranya pada buku
Dr.Kartini Kartono yang berjudul Pemimpin dan Kepemimpinan disebutkan beberapa
macam teori yaitu: Teori Otokratis, Teori Psikologis, Teori Sosiologis, Teori
Suportif, Teori Laissez Faire dan Teori Kelakuan Pribadi. Pada buku Prof.Dr.Sondang P. Siagian,MPA dalam bukunya
yang berjudul Fungsi-Fungsi Manajerial disebutkan ada beberapa teori
kepemimpinan yaitu: Teori Berdasarkan Ciri-Ciri, Teori Ketergantungan Pada
Keadaan, Teori Jalan-Tujuan, Teori Keprilakuan, Teori Situasional, Teori
Pemimpin-Partisipasi, Teori Penerimaan. Pada buku Prof.Dr. Sudarwan Danim yang
berjudul Kepemimpinan Pendidikan didalam buku tersebut menjelaskan beberapa
macam teori yaitu: Teori Genetis, Teori Sifat, Teori Kontingensi, Teori
Situasional, Teori Perilaku, Teori Partisipatif, Teori Transaksional, Teori
Transformasional.
Dari beberapa macam teori-teori yang
dikemukakan para ahli dapat disimpulkan bahwa masing-masing para ahli
mengemukakan teori-teori kepemimpinan yang berbeda-beda hanya pada buku
Prof.Dr.Sondang P. Siagian yang salah satunya sama dengan teori dari buku yang
saya analisis yaitu teori Situasional yang menjelaskan situasi-situasi yang
dihadapi saat melakukan tugasnya sebagai pemimpin atau menager misalnya pada
situasi yang mendesak ataupun situasi yang biasa-biasa saja
e.
Bab V (Gaya
Kepemimpinan)
Pada buku yang saya analisi terdapat dua
jenis gaya kepemimpinan yaitu gaya otokratis dan gaya demokratis. Kepemimpinan
otokratis dipandang sebagai gaya didasarkan atas kekuatan posisi dan penggunaan
oritas sedangkan kepemimpinan demokratis dikaitkan dengan kekuatan personal dan
keikutsertaan para pengikut dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan. Ada beberapa buku yang membahas tentang Gaya-Gaya Kepemimpinan
diantaranya buku yang diterbitkan Universitas Negeri Medan yang berjudul
Kepemipinan didalam buku tersebut juga dijelaskan beberapa gaya-gaya kepemimpinan
diantaranya yaitu: Kepemimpinan Otokratis, Kepemimpinan Demokratis,
Kepemimpinan Delegatif, Kepemimpinan
Birokratis, Kepemimpinan Laissez Faire, Kepemimpinan Otoriter,
Kepemimpinan Karismatis, Kepemimpinan Diplomatis, Kepemimpinan Moralis,Kepemimpinan
Administratif, Kepemimpinan Analitis, Kepemimpinan Asertif, Kepemimpinan
Enterpreneur, Kepemimpinan Visioner,Kepemimpinan Situasional, Kepemimipinan
Perilaku, Kepemimpinan Militeristik. Pada buku Prof. Dr. Sudarwan Danim yang
berjudul Kepemimpinan Pendidikan disebutkan beberapa gaya kepemimpinan yaitu:
gaya otokratis, gaya paternalis, gaya partisipatif, gaya delegatif, dan gaya
demokratisasi.
f.
Bab VI
(Kepemimpinan Situasional)
Pada buku yang saya analisis bab ini
menjelaskan tentang kepemimpinan
situasional didasarkan pada beberapa hal yaitu: jumlah petunjuk dan pengarahan
yang diberikan oleh pimpinan, jumlah dukungan sosioemosional yang diberikan
oleh pimpinan, tingkat kersiapan atau kematangan yang ditunjukkan dalam
melaksanakan tugas khusus. Gaya dasar kepemimpinan ada dua yaitu perilaku mengarahkan dan perilaku
mendukung. Perilaku gaya dasar
kepemimpinan dalam pengambilan keputusan ada empat gaya yaitu: Partisipasi,
Konsultasi, Delegasi dan Instruksi. Pada buku yang lain juga ada dibahas
tentang kepemimpinan situasional yaitu pada buku Prof. Dr. Sudarwan Danim yang
berjudul Kepemimpinan Pendidikan didalam bukunya ada dibahas tentang Gaya
Kepemimpinan Situasional dalam buku ini kepemimpinan situasional dibedakan
menjadi tujuh gaya kepemimpinan yaitu: Pemimpin
Pemaksa, Pemimpin Berwibawa, Pemimpin Afiliatif, Pemimpinan Demokratis, Pemimpinan
Penentu Kecepatan, Pemimpinan Pelatih.
g.
Bab VII
(Kekuasaan Dan Kepemimpinan)
Pada buku yang saya analisi dijelaskan bahwa
kekuasaan adalah kemampuan untuk
menggunakan kekuatan. Sumber dan bentuk kekuasaan itu terbagi menjadi lima
yaitu: kekuasaan keahlian, kekuasaan paksaan, kekuasaan legitimasi, kekuasaan
referensi, kekuasaan penghargaan, kekuasaan informasi, kekuasaan hubungan .
Kekuasaan paksaan ini didasarkan atas rasa takut dengan demikian sumber
kekuasaan diperoleh dari rasa takut. Kekuasaan keahlian kekuasaan ini bersumber
dari keahlian, kecakapan, atau pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang
pemimpin yang diwujudkan lewat rasa hormat dan pengaruhnya terhadap orang lain.
Kekuasaan legitimasi kekuasaan ini bersumber pada jabatan yang dipegang oleh
pemimpin, kekuasaan referensi kekuasaan ini bersumber pada sifat –sifat pribadi
dari pribadi seorang pemimpin. Kekuasaan penghargaan kekuasaan ini bersumber
atas kemampuan untuk menyediakan
penghargaan atau hadiah bagi orang lain. Kekuasaan informasi kekuasaan ini
bersumber karena adanya akses informasi yang dimiliki oleh pemimpin. Kekuasaan
hubungan kekuasaan ini bersumber pada
hubungan yang di jalin oleh pemimpin dengan orang-orang penting.
h.
Bab VII (
Konflik dan Kepemimpinan)
Dalam buku yang saya analisis menjelaskan
konflik akan membawa suatu kesan dalam pikiran seseorang bahwa dalam hal
tertentu terdapat suatu pertikaian, pertentangan antara beberapa orang atau
kelompok orang-orang. Pada dalam diri
seseorang terdapat beberapa hal yaitu: sejumlah kebutuhan dan peranan yang
bersaing, beraneka cara yang berbeda yang mendorong peran dan kebutuhan itu
terlahirkan, banyaknya bentuk halangan-halangan, terdapatnya aspek-aspek yang
positif dan negatif. Konflik antar pribadi konflik ini dapat terjadi jika ada
dua orang atau lebih berinteraksi satu sama lain dalam melaksanakan tugasnya/
pekerjaannya. Cara untuk memecahkan konflik antarpribadi misalnya membuka diri,
menerima umpan balik, menaruh kepercayaan pada orang lain, dan tidak menutupi
diri mengenai informasi tentang dirinya. Konflik organisasi muncul apabila:
suatu situasi yang tidak menunjukkan keseimbangan tujuan-tujuan, terdapatnya
sarana-sarana yang tidak seimbang, terdapat nya suatu persoalan status. Pada
buku Prof. DR. Veithzal Rivai, M.B.A yang berjudul Kiat Memimpin dalam abad
ke-21 menjelaskan konflik dalam sebuah organisasi. Konflik adalah proses batin
yang diliputi kegelisahan karena adanya pertentangan atau dapat dikatakan
sebagai interaksi pertentangan antara dua pihak atau lebih. Bentuk-bentuk
konflik dalam organisasi yaitu: konflik diri perorangan, konflik antara
perorangan-perorangan, konflik antara perorangan dan kelompok-kelompok, konflik
antara kelompok organisasi dan konflik antara organisasi-organisasi. Cara
mengatasi konflik yaitu: mendorong konflik, mengurangi konflik, mengatasi
konflik.
Dari pemaparan tentang pengertian konflik
dapat saya simpulkan bahwa konflik dalam sebuah organisasi adalah adanya
permasalahan yang berasal dari luar maupun dari dalam organisasi yang mengarah
pada perubahan dan memiliki sifat positif dan negatif.
B.
Kelebihan
dan Kekurangan Buku
1.
Kelebihan
Buku
Kelebihan pada buku Miftah Thoha yang
berjudul Kepemimpinan dalam Manajemen tampilan depannya (cover) sangat menarik
minat pembaca karena pada cover tersebut
diberi gambar sosok pemimpin diantara oran-orang yang dipimpinnya, warna pada
covernya terang menambah minat seseorang untuk membacanya.
Dari tata bahasa, bahasa yang digunakan dalam
buku ini menggunakan bahasa yang ringan dan tidak berbelit-belit sehingga
memudahkan pembaca untuk memahami penyampaian-penyampaian materinya, ukuran
tulisan yang digunakan sudah tepat dan bisa dibaca jelas oleh pembacanya.
Tanda-tanda bacanya sudah dibubuhkan sesuai dengan yang diharapkan.
Dari aspek isi buku, buku ini sudah
dilengkapi dengan identitas-identitasnya sehingga tidak menyulitkan pembaca
jika hendak meresensi buku ini, isi dan penyampaian pada materi ini disampaikan
dengan jelas dan rinci . isi dari buku ini banyak memaparkan suatu
definisi-definisi para ahli sehingga menambah pengetahuan kita berdasarkan
definisi tersebut, penulis juga memaparkan beberapa contoh yang konkret dan
seakan-akan mengajak pembaca untuk ikut dalam keadaan yang sebenarnya.
Kesimpulan dari keseluruhan disampaikan pada Bab terakhir.
2.
Kekurangan
Buku
kekurangan pada buku Miftah Thoha yang
berjudul Kepemimpinan dalam Manajemen tampilan depannya (cover) tidak memiliki
kekurangan semua sudah jelas dipaparkan pada covernya, ada judul, nama
pengarang serta penerbitnya sehingga pembaca tidak perlu membuka halaman lainnya
untuk mencari identitas buku tersebut.
Dari tata bahasa dan letaknya juga pas dan
tidak memiliki kekurangan yang dapat menyulitkan pembaca dalam memahaminya.
Tetapi pada (halaman 25 bait ke 11) ada kata “memedulikan” seharusnya kata
tersebut “memperdulikan” disitulah letak kesalah dalam pengetikan kata. Dari
aspek isi buku hanya saja kesimpulan tidak dipaparkan pada setiap bab tetapi
dibuat pada keseluruhan kesimpulan dari bab I sampai bab terakhir, dan
pengulangan pembahasan sering kali terjadi pada bab-bab berikutnya.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kepemimpinan adalah aktivitas untuk
mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau diarahkan untuk mencapai
tujuan tertentu. Dari penjelasan diatas dapat ditangkap suatu pengertian bahwa
jika seseorang telah mulai berkeinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain,
maka kegiatan kepemimpinan itu telah dimulai, pengaruh dan kekuasaan dari
seseorang pemimpin mulai tampak. Demikian pula peranan pemimpin didalan
mengatasi konflik, oleh karena itu seringkali kepemimpinan dikaitkan dengan
manajemen. Ada dua hal yang biasa dilakukan
oleh pemimpin terhadap pengikutnya yaitu mengarahkan dan mendukung. Oleh
karena itu fungsi kepemimpinan adalah membuat keputusan, gaya kepemimpinan itu
tampak pada saat ia mengambil sebuah keputusan yang bijak dan baik. Buku ini
secara lintas memperlengkapi pemimpin dalam mengatasi konflik yang terjadi
dalam organisasi yang dipimpinnya.
B.
Rekomendasi
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas
diharapkan mahasiswa bisa menjadi seorang pemimpin yang baik dan bijaksana.
Menerapkan beberapa gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan seseorang sangat
mempengaruhi perilaku maupun kinerja seorang individu atau kelompok.
Kepemimpinan kini sangat penting bagi mahasiswa untuk menyambung aspirasi
masyarakat . dengan mempelajari kepemimpinan mahasiswa mampu menargetkan sebuah
target yang sudah dia rencana kan sebelumnya ingin menjadi seorang pemimpin,
jadi jika sudah mempelajari ilmu kepemimpinan dari awal maka dia akan mengerti
seperti apakah pemimpin yang ideal itu.
DAFTAR
PUSTAKA
Thoha , Miftah. 2015. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Kartono , Kartini. 2017. Pemimpin
dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Pers.
Danim , Sudarwan. 2012. Kepemimpinan
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Rivai , Veithzal. 2004. Kiat
Pemimpin dalam Abad ke-21. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Siagian , P. Sondang . 2007. Fungsi-Fungsi
Manajerial . Jakarta : PT Bumi Aksara.